Aku lebih suka sebut LLM
Aku selalu mengikuti perkembangan teknologi, AI (Artificial Intelligence) yang sering dimaksud adalah chatgpt, gemini, atau grok yaitu sebuah aplikasi yang menjadi jembatan pengguna kepada LLM (Large Language Model). Asal dari kemampuan berpikir itu adalah LLM. Sedangkan AI sendiri punya banyak cabang, seperti Neural Network, Deep Neural Network, Algoritma Rekomendasi, Algoritma Pencari Jalan Tercepat (A* algorithm), Algoritma Evolusi, dan lain sebagainya. Bahkan dalam gerakan NPC (Non-Playable Character) dalam game merupakan AI.
Jadi, jika dikatakan AI yang memberikan respons menggunakan cara berpikir seperti manuasia disebut dengan LLM. Lebih sesuai dengan fungsi algoritma dan dari sisi teknis lebih cocok. Tapi walaupun begitu, AI sudah mendarah daging dan jadi bahasa komersial dimana-mana karena lebih mudah dimengerti.
Perkembangan AI
5 tahun terakhir berkembang dengan pesat, berbagai model AI dikembangkan mulai dari Large Language Model hingga Large Reasoning Model. Jutaan dolar dikeluarkan untuk mengembangkan dan membuat LLM Semakin ‘mirip’ manusia. Valuasi Global LLM Market saat ini $4.5 Miliar pada tahun 2023, dan diproyeksikan akan menjadi $82.1 Miliar pada tahun 2033. Trendnya semakin naik dan meningkat setiap tahun, bulan dan setiap harinya.
AI 2027 (fiksi atau nyata)
AI-2027.com adalah website yang menceritakan bagaimana perkembangan AI berdasarkan berbagai aspek seperti coding, robot, politik hingga bioweapoins. Pada akhirnya setelah tahun 2027 apakah AI menjadi slowdown atau race yang menjadi superintelligence. Kedua pilihan memiliki cerita masing-masing. Nampaknya ini fiksi karena “mana bisa”, tetapi bisa saja terjadi karena fiksi ini dibuat berdasarkan riset mereka.

Kompetisi AI
Sejauh apa kemampuan AI? apakah AI bisa berpikir diluar box? Apakah semakin besar AI maka semakin cerdas? arcprice.org adalah sebuah kompetisi AI dengan metode pemecahan masalah sombolic interpretation, compisitional reasoning, dan contextual rule application. Lihat gambar dibawah, sangat mudah bagi manusia untuk “memilih warna sesuai interpretasi pola”, tapi bagi AI masih sulit. Saat tulisan ini dibuat OpenAI O3 sudah bisa memecahkan 3% ujian dengan biaya $2.53 per tugas. Untuk menang di kompetisi ini, AI harus bisa menekan biaya maksimal $0.5 dan sukses minimal 85%. Berdasarkan model AI yang dimasukkan, meningkatkan jumlah parameter tidak serta-merta meningkatkan pemecahan masalah.

Apple: Illusion of thinking
Apple menguji LRM (Large Reasoning Models) dengan sebuah pengujian yang bisa diatur tingkat kesulitannya pada papernya berjudul The Illusion of thinking: Understanding the strengths and limitations of reasoning models via lens of problem complexity. Hasilnya adalah LLM cocok untuk masalah sederhana tetapi tidak untuk masalah mengengah-kompleks, sedangkan LRM bisa memecahkan masalah mengengah-kompleks tetapi untuk masalah sederhana malah overthinking.

AI Agent
Chatgpt mengenalkan AI Agent 2 hari yang lalu. Idenya adalah AI bisa membaca teks bahkan yang tidak terstruktur, lalu dengan iteratif berpikir maka AI bisa membuat keputusan sendiri untuk mencapai tujuan/goal. Mereka sebut ini sebagai ChatGPT Agent.
Akses website, membuka halaman, menggerakkan cursor, menunggu halaman selesai proses, hingga memilih tombol yang tepat, semuanya dilakukan oleh chatgpt. Walaupun sudah pernah dibuat oleh projek open source seperti browser-use yang memiliki fungsi yang hampir mirip, tetapi chatgpt menawarkan kemudahan dibandingkan harus install aplikasi tambahan.
Operasi pada website dan komputer bisa dilakukan oleh AI secara otomatis, tetapi fungsi praktikal dunia nyata apa? penggunaan sehari-hari komputer dilakukan dengan pindah-pindah berbagai aplikasi dan data.
LLM Menggantikan manusia?
Kompetisi antar LLM dan LRM menjadi semakin sengit akhir-akhir ini. AI semakin canggih. Bisa generate teks, gambar, video hingga suara. Dari sisi bisnis, banyak pemilik bisnis yang menggunakan jargon AI untuk menggaet pelanggan selagi trend AI sedang naik. Tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, AI seperti alien sendiri bagi manusia.
Apakah AI akan menggantikan manusia? kurasa tidak sepenuhnya menggantikan manusia. Tetapi pekerjaan repetitif, analisa tentang data, kecepatan riset dan pembuatan nilai yang lebih baik dapat dibantu oleh AI. Tetapi AI tetaplah sebuah alat, apa yang dibuat (karena generated) sebenarnya tidaklah sepenuhnya benar, kebanyakan hasil dari bullshitting, delusi, halusinasi.
Halusinasi/delusi/bullshitting AI adalah fenomena AI yang memberikan informasi yang salah, menyesatkan, palsu tetapi terlihat seperti sebuah fakta.
Berdasarkan artikel chatgpt is bullshitting
Setelah chat menggunakan chatgpt dengan panjang lebar, LLM ada peluang menjadi halusinasi dan memberikan informasi yang salah. Tidak jarang informasi salah ini terlihat seperti fakta, fenomena ini yang tidak diinginkan karena bisa mengarahkan manusia ke informasi yang menyesatkan (Tanpa validasi lebih lanjut secara manual). Halusinasi tidak hanya tentang informasi yang salah tetapi ada banyak variasi halusinasi.
Jadi, apakah AI akan menggantikan manusia? Kurasa setelah melihat semua keterbatasan dari AI, kita mengukur kembali ekspektasi dalam penggunaannya. Bukan menggantikan manusia tetapi seberapa berfungsinya ia dalam memberikan nilai tambah pada manusia.
Menurutku AI membantu banyak aspek seperti belajar lebih cepat, mengolah data tidak terstruktur lebih cepat, analisa data lebih akurat. Kurasa ini adalah cara baru manusia dalam memahami data dan membuat ini semua menjadi lebih mudah dikendalikan. Terlalu ekstrim jika dikatakan menggantikan manusia, karena manusia tidak tentang ‘berpikir’ saja tetapi kombinasi dari berbagai panca indera, kepercaan, intensi, semangat dan keinginan untuk tetap hidup. Potensi terbaik manusia, kecerdasan, kreatifitas terbaik kadang muncul dalam kondisi bosan, menghadapi ancaman, dan kepercayaan manusia. Aspek inilah yang tidak dimiliki AI.
Credit