Pekerja muda pasti ingin melakukan pekerjaannya dengan baik, mencari best practice disumber manapun, menggunakan metode dan teori terbaik. Tapi pekerjaan menjadi lebih lama, berorientasi perfeksionis sehingga tidak menyelesaikan apapun.
Aku menulis ini karena sebagai programmer kadang menghabiskan waktu berjam-jam untuk riset dan mencari best-practice sehingga lupa untuk mengerjakan hal-hal kecil dalam proyek. Aku sadar bahwa ini sama saja dengan procrastination. Intropeksi dan pelajaran yang aku dapatkan ditulis disini
Orientasi pada best practice hanya akan memperlambat pengembangan proyek
Idealnya proyek harus dilakukan dan dibuat dengan baik agar produk dapat digunakan dengan baik, mudah dikelola dan memberikan nilai. Mencapai titik tersebut diperlukan pemahaman di berbagai area yang cukup. Pembelajaran dan riset mendalam mungkin berguna untuk beberapa hal yang krusial dan sangat penting, tetapi jika dilakukan pada setiap aspek malah akan menjadi bahaya bagi kesehatan proyek.
Detailing perlu dilakukan tetapi jangan terlalu banyak. Batasi penggunaan detail dan fokus pada pengerjaan yang cukup. Tidak terlalu sedikit sehingga terlihat asal jadi.
Prototyping
Proyek besar tidak bisa dilakukan perlahan-lahan dari bawah hingga atas yang akan sulit diprediksi setiap gerakan. Membuat prototype membantu melihat arah dari proyek dan bukan digunakan sebagai hasil akhir. Penyempurnaan setelah prototype selesai lebih efektif dibanding berusaha meng-cover seluruh kemungkinan dari awal.
Iterate More, deprecated more.
Versi pertama setelah proyek selesai pasti punya banyak celah. Itu wajar dan memang akan terjadi. Walaupun proyek dibuat dengan teliti dari awal, delivery proyek pertama kali pasti akan ada bnayk celah yang diluar dugaan. Perencaan yang terlalu matang di awal akan memberikan tekanan batin jika ada cela di akhir proyek. Sedangkan penyempurnaan secara iterasi memiliki ekspektasi bahwa semua tidak berjalan mulus dan akan diatasi pada iterasi selanjutnya. Gunakan tanda deprecated pada bagian lama dan beri solusi baru pada bagian lain, ini lebih baik daripada menghapus bagian tersebut dan menggantinya dengan yang baru seketika itu juga.
Tidak ada yang sempurna tetapi kita bisa menjadi lebih baik. Batasi tujuan.
Belajar dari pengalamanku dulu yang selalu berusaha menjadi yang terbaik, tetapi tetap saja ada kemungkinan lain yang tidak tercover. Perasaan ini menjadi beban karena terlalu berusaha yang terbaik. Kemudian aku berusaha membatasi tujuan untuk cukup dan bisa dicapai sehingga aku bisa iterasi lebih cepat dikemudian hari.
Menjadi agile, lincah dan dinamis penting di dunia modern ini. Semua orang bisa pelajari apapun tetapi tidak semuanya bisa melakukan hal yang sama karena batasan tidak terlihat. Dalam bekerja dalam tim kecil, menyelesaikan dengan tujuan tercapai lebih baik dari pada mencoba mencapai kesempurnaan. Sumber daya yang lebih besar bukan berarti menjadi lebih sempurna, melainkan hanya mencapai tujuan lebih banyak.
